Pengertian Akulturasi
Di dalam
ilmu sosial dipahami bahwa akulturasi merupakan proses pertemuan
unsur-unsur kebudayaan yang berbeda yang diikuti dengan percampuran
unsur-unsur tersebut, namun perbedaan di antara unsur-unsur asing dengan
yang asli masih tampak. Akulturasi merupakan suatu proses dimana
imigran menyesuaikan diri dengan dan memperoleh budaya pribumi.
Pengertian Psikologi
Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:
1. Pengertian Psikologi
menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang
dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara
langsung.
2. Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
3. Pengertian Psikologi
menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku
individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah
laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi
perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan
tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan
lain sebagainya.
4. Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Pengertian Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak
tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
Jadi,
akulturasi psikologis adalah suatu proses sosial yang timbul dari suatu
kelompok manusia dengan perilaku tertentu dihadapkan dengan unsur dari
suatu perilaku asing. Yang kemudian Perilaku asing itu lambat laun
diterima dan diolah ke dalam perilakunya sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya unsur periaku kelompok sendiri. Dengan kata lain bahwa
akulturasi psikologi itu bagaimana sikap, keadaan jiwa dan keterbukaan
kita dalam menyikapai budaya lain yang masuk ke dalam budaya kita
sendiri tanpa harus menghilangkan budya kita sendiri baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Contoh kasus Akulturasi Psikologi
Mahasiswa
asal Malaysia adalah contoh dari kasus memasuki suatu lingkungan budaya
baru. Mereka meninggalkan negara asalnya untuk suatu tujuan, yakni
menuntut pendidikan di Universitas Sumatera Utara. Dengan latar belakang
budaya yang sudah melekat pada diri mereka, termasuk tata cara
komunikasi yang telah terekam secara baik di saraf individu dan tak
terpisahkan dari pribadi individu tersebut, kemudian diharuskan memasuki
suatu lingkungan baru dengan variasi latar belakang budaya yang
tentunya jauh berbeda membuat mereka menjadi orang asing di lingkungan
itu.
Dalam
kondisi seperti ini, maka akan terjadi culture shock. Meskipun Indonesia
dan Malaysia berada dalam satu rumpun, tetapi perlu dipahami bahwa
perbedaan-perbedaan budaya itu pasti ada. Hal ini dapat dilihat dari
seringnya konflik yang terjadi di antara kedua negara. Kondisi ini
membuktikan bahwa kesatuan itu seutuhnya belum ada. Peneliti juga
mengamati kondisi mahasiswa Malaysia di Fakultas Kedokteran USU,
khususnya yang masih tampak berkelompok. Kondisi ini menimbulkan
pertanyaan, mengapa hal ini terjadi?
Apakah untuk
menanggulangi keterkejutan budaya yang mereka alami? Perbedaan antara
budaya yang dikenal individu dengan budaya asing dapat menyebabkan
individu sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, demikian
halnya dengan mahasiswa asal Malaysia ini. Bagaimana fenomena yang akan
mereka alami ketika keluar dari suatu budaya ke budaya lain sebagai
reaksi ketika berpindah dan hidup dengan orang-orang yang berbeda dengan
mereka serta bagaimana upaya yang mereka lakukan untuk mengatasi
culture shock yang dirasakan menuju suatu adaptasi yang baik dan
komunikasi antarbudaya yang efektif.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi proses penyesuaian diri, seperti
variabel-variabel komunikasi dalam akulturasi, yakni faktor personal
(intrapersona), seperti karakteristik personal, motivasi individu,
persepsi individu, pengetahuan individu dan pengalaman sebelumnya,
selain itu juga dipengaruhi oleh keterampilan (kecakapan) komunikasi
individu dalam komunikasi sosial (antarpersonal) serta suasana
lingkungan komunikasi budaya baru tersebut (Mulyana dan Rakhmat, 2005:
141-144).
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.gunadarma.ac.id
http://elearnihttp://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi/ng.gunadarma.ac.id
http://library.gunadarma.ac.idNama : Siti Sri Khalifadunyati
NPM : 18510927
Kelas : 3PA03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar