Jumat, 04 Maret 2011

MENGAPA AIR LAUT TERASA ASIN?

         Saat duduk santai di pinggir pantai melihat keindahan matahari terbenam di samudera yang maha luas, pernahkan terpikirkan oleh kita mengapa air laut terasa asin dan air sungai tidak.
Menurut ilmuwan seluruh air di permukaan bumi ini, kecuali air hujan asin, tapi kadarnya berbeda-beda. Air yang kita minum juga mengandung garam tapi sangat sedikit sekali sehingga tak terasa oleh lidah kita. Kalau air laut kadar garamnya sangat tinggi, kalau kita minum rasakan aja sendiri.

Mengapa Air Laut Terasa Asin?
Sumber garam berasal dari mineral-mineral yang terbentuk dan mengendap di lautan saat laut terbentuk. Dan juga di bawa oleh air sungai yang mengalir kelautan. Lama kelamaan air laut menjadi asin karena kadar garamnya semakin tinggi.
 
Kalau Air Sungai Masuk Kelaut, Kenapa Air Laut Tetap Asin?
Tentu kita berpikir Sungai-sungai besar seperti sungai Musi, Kapuas, Siak , Amzon, Nil, semuanya bermuara di laut. Tapi kenapa air laut tetap asin?

Jawabannya adalah karena proses alamiah yang diciptakan oleh yang maha kuasa. Kita tahu Air yang mengalir dari darat ke sungai akan di kembalikan lagi kedaratan melalui air hujan.

Saat panas terik air laut akan menguap ke udara (sedangkan garam akan tetap mengendap di lautan) sehingga membentuk awan, awan ini bergerak kedaratan, setelah matang akan turun sebagai hujan, air hujan ini akan kembali kelautan melalui sungai dan membawa berbagai mineral. Siklus air ini kan terus berulang dan air laut pun akan tetap asin.

Seberapa Asin kah Air Laut?
Kadar garam (salinitas) bervariasi pada setiap lautan. Rata-rata salinitas Samudera sekitar 3,5%. Salinitas laut tertinggi terdapat di Laut Merah, Teluk Persia, kadar garamnya 4 %. Diperkirakan kadar garam laut di Bumi kita ini sekitar 5 x 10 pangkat 16 ton garam. Sebagai perbandingan Jika garam itu disebarkan di permukaan daratan di dunia ini tebalnya kira-kira 40 gedung bertingkat. Atau sekitar 1,02338 gram per kubik.

SITI SRI KHALIFADUNYATI
1PA04
18510927

PROSES TERJADINYA HUJAN

             Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, air rumpon, air sawah, air comberan, air susu, air jamban, air kolam, air ludah, dan lain sebagainya. Selain air yang berbentuk fisik, air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, serta benda-benda lain yang mengandung air.

          Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal dan diagonal.

          Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awah saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Karena semakin rendah suhu udara semakin tinggi maka es atau salju yang terbentuk mencair menjadi air, namun jika suhunya sangat rendah maka akan turun tetap sebagai salju.

          Hujan tidak hanya turun berbentuk air dan es saja, namun juga bisa berbentuk embun dan kabut. Hujan yang jatuh ke permukaan bumi jika bertemu dengan udara yang kering, sebagian ujan dapat menguap kembali ke udara. Bentuk air hujan kecil adalah hampir bulat, sedangkan yang besar lebih ceper seperti burger, dan yang lebih besar lagi berbentuk payung terjun. Hujan besar memiliki kecepatan jatuhnya air yang tinggi sehingga terkadang terasa sakit jika mengenai anggota badan kita.
  
Bagaimana hujan gerimis terjadi?

Hujan gerimis terbentuk dari awan hangat yang terbuat dari partikel-partikel air kecil di udara. Partikel-partikel air ini saat jatuh kebumi ada yang menguap dan ada juga yang cukup besar sehingga membentuk hujan gerimis.

Bagaimana hujan lebat terjadi?

Hujan lebat terjadi bisa juga dari awan hangat. Proses terjadinya dimulai saat partikel air jatuh kedalam awan dan saling bertabrakan sehingga membentuk tetesan air yang lebih besar. Tetesan air ini saat turun kebumi dapat bergabung dengan tetesan air lainnya sehingga terjadi lah hujan lebat yang mengguyur kita.

Hujan lebat juga bisa terjadi dari awan dingin. Awan dingin terbentuk dari kristal es dan titik air yang tinggi di angkasa pada daerah yang beriklim dingin. Uap air yang menempel pada kristal es ini akan ikut membeku, bila kristal es semakin besar dan berat ia akan jatuh kebumi. udara yang hangat akan mencairkan kristal es sehingga membentuk hujan yang lebat. Bila udara yang dilewati kristal es tersebut cukup dingin maka akan terjadi hujan salju yang bisa membuat kepala kita benjol bila kena.
SITI SRI KHALIFADUNYATI
1PA04
18510927